SUNGAIPENUH, JAMBI - Demi mencegah terjadinya banjir serta menjaga kesehatan lingkungan dan juga sebagai sarana pembuangan limbah air masyarakat, saluran drainase menjadi hal yang penting dan sentral.
Saluran drainase yang baik tentunya akan memberikan manfaat yang banyak dan fungsi drainase menjadi optimal.
Tapi apa jadinya, jika sistim drainase dikerjakan tidak optimal alias asal jadi. Berdasarkan temuan awak media ini di lapangan, Fasilitas drainase yang ada di Kota Sungai Penuh saat ini kebanyakan baru saja dibangun.
Tapi sungguh miris, drainase tersebut malah banyak yang pecah - pecah. Sehingga diprediksikan tidak akan berfungsi secara optimal.
"Seperti drainase di desa Debai, kecamatan Kumun Debai, kota Sungai Penuh. Drainase tersebut baru saja dibangun, namun banyak yang pecah - pecah dan tidak rapi, " ungkap Syafri salah seorang aktifis Kerinci-Sungai Penuh.
Kalau pembangunan drainase terus seperti ini, kata Syafri, ini akan menghambat progres 100 hari kerja Ahmadi - Antos yang baru saja dilantik sebagai Walikota Sungai Penuh dan Wakil Walikota sungai Penuh. Terutama dalam pengentasan banjir.
"Ini akan menghambat progres 100 hari kerja Ahmadi - Antos dalam pengentasan banjir yang telah terjadi era bapak AJB, " jelas Syafri.
Untuk diketahui, Drainase yang kurang baik dan diduga asal jadi disebut - sebut sebagai faktor Sering terjadinya banjir belakangan ini di Kota Sungai Penuh. Seperti di Simpang Panik, depan gedung DPRD kota Sungai Penuh, hingga simpang tiga Rawang.
Hingga berita ini dipublish, pihak dinas PUPR kota Sungai Penuh bidang Tata ruang belum dapat untuk dikonfirmasi.(sony)
